Makassar – Sulsel. Referensi Aktual Mapj.com– Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel). Andi Sudirman Sulaiman mengungkapkan Perseroda Sulsel dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) bakal menjadi operator bersama mengelola kereta api (KA) Makassar, Pare pare. Saat ini konstruksi proyeknya masih 89% untuk rute Barru-Maros dan Pangkep direncanakan beroperasi Oktober nanti.
“Untuk kereta api, Menteri Perhubungan sudah mengkonfirmasi bahwa pembangunan jalur kereta api sudah mulai lelang untuk gerbong penumpang dan Perseroda Sulsel sudah masuk bagian sebagai operator bersama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI),” ungkap Andi Sudirman dalam keterangan yang diterimanya
Andi Sudirman menuturkan proyek kereta api Makassar, Parepare ini salah satu proyek prioritas yang akan dilanjutkan 2023. Usulannya sudah diterima pemerintah pusat.
“Perencanaannya bulan Oktober 2022 sudah bisa dioperasikan. PT KAI melakukan konsorsium pengoperasian dan pengadaan gerbong kereta api bersama Perseroda Sulsel,” jelasnya.
Untuk diketahui, Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) Sulsel mengestimasi proyek kereta api Makassar-Parepare dengan rute Barru-Maros bisa rampung Oktober tahun ini. Progres konstruksi sudah rampung 89%, apalagi tak ada lagi kendala pembebasan lahan.
“Oktober ini kita target rampung semua. Saat ini sudah rampung sekitar 89%,” ungkap Kepala BPKA Sulsel, Andi Amanna Gappa kepada Referensi Aktual Mapj.com
Dia menyebut segmentasi Barru-Maros dan pangkep masih ada spot-spot pekerjaan tanah yang belum selesai. Kalau cuaca membaik pekerjaan tanahnya bisa tuntas dalam waktu dekat.
“Kalau kendala pembebasan lahan tidak ada lagi. Makanya ini fokus pengerjaan konstruksi relnya,” bebernya.
Sesuai data BPKA Sulsel per 15 Februari, untuk lokasi proyek di Kabupaten Barru, di segmen B sepanjang 26,1 kilometer dari Stasiun Palanro ke Stasiun Takkalasi sudah rampung 100%.
Kemudian untuk segmen C dengan panjang rel 16,1 kilometer dari Stasiun Takkalasi ke Stasiun Tanate Rilau sudah tuntas. Kemudian akses masuk ke Pelabuhan Garongkong sepanjang 4,7 kilometer konstruksinya sudah 85,59%.
Selanjutnya segmen D sepanjang 67,1 kilometer dari arah Stasiun Tanate Rilau Barru melewati Pangkep ke Stasiun Mandai Maros sudah hampir tuntas. Pekerjaan konstruksi di Pangkep 95,49% sementara di Maros sudah mencapai 86,64% konstruksinya.
“Setelah beroperasi nanti kita harap ada perubahan kebiasaan. Beralih dari moda transportasi roda empat dan roda dua ke kereta api. Nanti kami akan lakukan sosialisasi secara kontinu,” tegasnya. (RD.Mapj)