banner 728x250
Maros  

Mantan Kadis BPBD Muh. Fadli Di duga Menyalahi Spesipikasi dan Mark up Terkait Proyek Rekonstruksi Talud Sungai Di Kelurahan Galagara, Bupati Maros Ikut Terseret ?.

Maros; Referensiaktualmapj.Com,tanggal 27 Juni 2024 – Proyek rekonstruksi talud Sungai Galagara di Kelurahan Mattirodeceng, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, tengah menjadi sorotan masyarakat.

Rekonstruksi yang bertujuan untuk memperkuat struktur tebing sungai guna mencegah longsor dan banjir ini, diduga tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan.

Menurut warga Galagara sarif, “waktu mau di buat talud tersebut, kemungkinan rumah warga menghalangi, sehingga yang sudah ada bronjongnya yang dikerja.

Itupun kalau dari jembatan dikerja sampai ke bronjong, maunya kedua bibir sungai ditalud,kalau musim hujan anggap disebelah sudah di talud, kami warga disebelahnya akan kebanjiran akibat air yang meluap,tutupnya

Dari pantauan awak media yang menjadi skala prioritas, dari jembatan sampai ke bronjong begitupun di sebelahnya.Kami melihat banyak kejanggalan, salah satunya adalah pengerjakan talud akan tetapi menutupi bronjong yang  sudah dianggarkan oleh APBD sebelumnya.

Karena ada dua rumah warga terdampak eruksi sungai tersebut, sehingga pondasinya mau ambruk,Ini sangat mengkhawatirkan karena dapat membahayakan keselamatan warga sekitar,” ungkap salah satu sumber.

Selain itu, proyek ini juga diduga mengalami markup, yaitu penggelembungan biaya yang tidak sesuai dengan anggaran yang seharusnya. Kemudian ada peran penting orang  No.1 di Maros, karena telah memutasi kadis BPBD Muh. Fadli ke dinas Pertanian…ada apa?.

Sedangkan kasus ini sudah ditangani oleh Polda Sulsel.Menurut sumber yang tidak mau di sebutkan identitasnya bahwa kasus di kelurahan telah di tutup.

Kami berharap ada transparansi dalam penggunaan dana, agar proyek ini benar-benar bermanfaat bagi masyarakat, kata seorang warga Mattirodeceng.

Proyek rekonstruksi talud Sungai Galagara ini seharusnya menjadi solusi untuk mengatasi masalah banjir dan longsor di wilayah tersebut.

Namun, dengan adanya dugaan penyimpangan ini, masyarakat berharap agar proyek ini dapat berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan demi keselamatan dan kesejahteraan bersama.

 

Liputan adam

Editor: Taufiq

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *